Tuesday, October 23, 2012

PURA MAYURA : melihat Bali di Lombok


Menikmati nuansa Bali di Lombok bisa dilakukan dengan mengunjungi Pura Mayura. Sebuah Pura yang di bangun oleh A.A. Anglurah Made Karang Asem pada tahun 1744.



Mayura sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang artinya Burung Merak. Konon katanya, dulu di Pura ini banyak Burung Merak yang memakan ular.

Mayura mempunyai 6 bangunan utama yaitu, Kolam air, Bale Loji (tempat penyimpanan pusaka), Bale Tunggu, Bale Kambang, Pura Milu Kelepuk, dan Pura Jagad Nata. Di dalam kompleks ini ada taman dan kolam yang dikelilingi pepohonan asri. Banyak hal bisa dilakukan di tempat ini. Ada beberapa komunitas yang berkumpul dan berkegiatan di taman ini. Ada pula pasangan muda-mudi yang sekedar menggobrol mesra dipinggir kolam (baca: pacaran, wkwkwkwk)

Namun yang menarik adalah bangunan Bale Kambang yang berada di tengah-tengah kolam air. Pada jaman dulu, bangunan ini  menjadi tempat persidangan dan tempat untuk menerima tamu kerajaan Bali Karangasem.
Diberi nama Bale Kambang, karena posisinya ditengah-tengah kolam air, seakan mengambang diatas air. Dahulu juga ada bangunan penjara di sampingnya. Namun sayang besi-besi penjara tersebut sudah tergerus oleh air dan waktu.
Bale Kambang ada di tengah-tengah kolam
Pintu masuk menuju Bale Kambang. Kalo ga pakai guide, ga  bisa masuk, karena pintu di gembok
Di sekitar Bale Kambang ada patung-patung Muslim, Cina, dan Jawa. Keberadaan patung orang muslim di antara bangunan Hindu menunjukkan kerukunan di Lombok terjalin sejak lama. Bale Kambang ini menjadi peninggalan sejarah yang selalu mengingatkan kepada kita untuk selalu hidup berdampingan dalam perbedaan dengan saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lain. Iyaaa kaann...?? Iyaa dong...!!

Di seberang Balai Kambang ada bangunan pura utama. Di belakangnya terdapat pohon beringin yang konon telah berusia ratusan tahun yang menandakan bahwa pura ini adalah pura tertua di Lombok. Jaman dahulu kala, hanya raja dan keluarganya saja yang beribadah di pura utama ini dan hanya pada perayaan tertentu saja di buka untuk seluruh rakyat. Di depan Pura ini ada banyak patung naga air yang memancurkan air yang berasal dari taman Narmada. Tapi karena pembangunan kota Mataram, untuk sementara air yang memancur bukan lagi berasal dari taman Narmada. 
Pura Utama
Sebelum menuju Pura Utama akan melewati tiga pura kecil. Ketiga pura ini melambangkan tiga dewa dalam Hindu, yaitu Wisnu, Brahmana, dan Siwa. Selain ketiga pura tadi, ada juga tempat penyimpanan benda pusaka yang disebut Bale Loji.
Pura Brahmana
Pura Siwa
Tempat penyimpanan pusaka
Tidak jauh dari Pura Mayura ada Pura Meru dan Pasar Cakranegara. Keduanya bisa dijadikan alternatif tempat wisata yang bisa di kunjungi ketika datang ke Mataram.

No comments:

Post a Comment