Thursday, June 14, 2012

WALKING TOUR: Little India - Bencoolen St. - Bugis Part 2

Seperti yang saya bilang di postingan sebelumnya, cuaca pada saat itu agak gerimis, demi menghindari hal-hal yang tidak terduga, maka setelah dari Jurong Birds Park kami naik taxi (lagi ^__^, hehehe) dan kali ini ga nanggung-nanggung banyak tempat yang harus kami skip, kemudian langsung menuju ke Mustafa Centre.

Karena takut kehujanan, kami asal masuk taxi tanpa pilih-pilih. Ternyata sopir taxi yang kami naiki adalah seorang bapak keturunan India Arab. Taxi-nya bau wangi dupa gitu. Tapi ya sudahlaaahh... dinikmati saja. (=__='), Tapi untungnya Pak Sopir Taxi ini baik banget. Awalnya memang beliau terlihat kaku, tapi setelah saya banyak nanya, beliau malah ngasih saran-saran yang baik.


Dari Jurong Birds Park ke Mustafa Centre itu ternyata jaaauuuhh bangettt... Biaya taxi-nya SGD 24. Djeduuuaaarrr... Udah kayak naik bus patas Jepara-Bandung pulang pergi atau naik kereta senja dari Stasiun Tugu ke Gambir pulang pergi. Hahahahaa... Sudaaah...sudaaah.. jangan di rupiahkan yaaa... Ongkos taxi ini kami sharing bertiga, jadi masing-masing bayar SGD 8. Lumayan meringankan lah... Itung-itung bisa istirahat di taxi, selonjoran, atau sekedar pijit-pijit tumit yang gempor dipakai jalan dari Japanese Garden ke Science Centre tadi pagi. hahahahaa....

MUSTAFA CENTRE
Mustafa Centre terletak di kawasan Little India, tepatnya di Syed Ali Road. Tempat ini merupakan tempat belanja yang buka 24 jam. Kalau mau nyari oleh-oleh murah, disinilah tempatnya. Harganya jauh lebih murah dibandingkan berbelanja di Orchard Road (yaa..eyaalaah..Mon...hehee...). 
Di depan Mustafa Centre

LITTLE INDIA
Little India itu menurut saya adalah kawasan ter-ribet di Singapura. Jalanan sesak, mobil parkir di kiri kanan membuat jalanan makin macet. Pemilik kios menggelar dagangannya sampai trotoar, sehingga pejalan kaki terkadang kesulitan bergerak, sempit deh... Kalau kita tengok, hampir mirip sama jalan otista yang menuju ke Pasar Baru Bandung atau jalanan di sepanjang Malioboro Yogyakarta. Hahhaaa... jadi ingat Indonesia deh...
Salah satu sudut jalan di Little India
Dari Little India, kami akan langsung menuju ke Kampung Glam (Arab Street), tiap bertanya pada orang yang lewat, mereka menunjukan cara yang berbeda untuk menuju ke sana. Hahahaa... Ditambah lagi, jalanan yang kami lewati sedang ada perbaikan, jadinya berdebu dan kotor. Di sinilah saya merasakan bagian yang kotor dari Singapura setelah sebelumnya negara ini membuat saya terkagum-kagum karena kebersihannya.

MASJID SULTAN
Berjalan ngikutin feeling, hahahhaa... itinerari yang kami bawa udah terlanjur kebolak-balik. Tadinya saya mau mencari Masjid Kubah Emas, tapi yang ketemu malah Masjid Sultan. Akhirnya saya mengantar kedua teman saya untuk beribadah dulu di Masjid Sultan, sekalian saya istirahat.
Eh ini kubahnya jg emas sih... tapi kecil
RUKO-RUKO KHAS MALAY
Dari Masjid Sultan, kami berjalan menuju ke Arab Street melewati ruko-ruko unik.
Ada tempat yang sepanjang jalan adalah tempat pijat dan spa. 
Kami juga sempat lewat ABC BAckpacker, di Jalan Kubor. Hostel yang ga jadi kami booking. Hehehehe... Ternyata lebih murah dan strategis di COZY CORNER Backpacker. Asal bisa istirahat dan naroh barang sudah cukup buat saya. Lagipula seharian bakal ditinggal pergi.

MASJID ABDUL GHOFUR
Nah setelah berjalan lumayan jauh akhirnya kami ketemu juga sama Masjid kubah emas Abdul Ghofur.
Letaknya ada di sebelum perempatan Arab Street.
Di depan Masjid Abdul Ghofur
NGEMIL CANTIK
Sepanjang jalan di depan Masjid Abdul Ghofur ada banyak kedai yang menjual makanan Timur Tengah mulai dari Kebab, Pranta, Martabuk dsb. Sebelum mampir di salah satu kedai tersebut, saya mampir di Seval buat beli Slurpee, karena perjalanan panjang ini bikin tenggorokan kering dan ga ada kran minum gratisan. Hehehe..

Kami masuk salah satu kedai di Arab Street, kali ini saya memesan Pranta dengan keju. Pranta itu seperti apa, saya juga ga tau. Jadi judulnya iseng-iseng pesen asal murah. Hahahaa... Etapi display dimenunya terlihat cantik koq... Sedangkan kedua teman saya pesan Chicken Martabuk yang akan di sharing berdua, karena porsinya lumayan gede. Oya, di sini ada menu yang judulnya lumayan syerem, "martabuk isi daging rusa", ga kebayang gimana rasanya daging rusa. Kasyian rusa, padahal rusa kan unyu.
Roti Pranta, makannya di cocol di kuah kental dan potongan timun saos tomat
Martabuk'nya kedua nciek itu
NARSIS NAJIS DI JALANAN
Dari tempat ini kami melanjutkan perjalanan melewati Arab Street, Haji Lane, Bali Lane, kemudian balik lagi ke jalan North Bridge Road dan kembali lagi ke hostel. Karena ngerasa punya waktu longgar, tiap perempatan jalan bawaannya pengen poto-poto. Meskipun muka kucel ga jelas, tapi tetep aja bisa kemayu. Jadinya ya begini iniiih.... *maklum yaaa*




BUGIS VILLAGE/ BUGIS SHOPPING STREET
Setelah mampir sebentar di hostel, kami melanjutkan petualangan hari ini dengan perjalanan wisata belanja malam di Bugis Street. Bugis Street itu mirip sama pasar. Sepanjang jalan banyak kios-kios berjejer menjajakan makanan sampai souvenir. Ada juga kios yang jualan barang-barang "dewasa". Ahahahaa... Ngerti kan maksud saya...? ;p
Perempatan Bugis Village
Bugis Street
Kios "dewasa", jualan sex toys

Pangkalan becak di Bugis Street. Bagus yaa pangkalannya.
Meski jalanan sumpek dan sesak, tapi di sini banyak di jual souvenir yang ternyata harganya lebih murah di banding tempat lain, jadi kami jalannya seneng aja sampai ga berasa udah makin larut dan kami harus segera kembali ke hostel buat packing.



No comments:

Post a Comment